Sabtu, 23 April 2016

Mutu beton

  MUTU , KELAS , DAN PERUNTUKKAN BETON READY MIX

1- Klas A ( K 500)
Beton untuk pricast/ prestressed

2- Klas P ( K450 )
Beton untuk rigit jalan klas 1 ( jl negara / jl tol) .
Slump (+_12)

3- Klas B ( K350 )
Beton untuk lantai dan bangunan pabrik / rigit jalan.
Slump (+_12)

4- Klas K 300
Beton untuk kontruksi bangunan ruko / rumah bertingkat 3 lantai s/d 5 lantai .
Slimp (+_12)

5- Klas K 250
konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal / standar.
slump (+_12)

6- Klas K 225 (mobil standar)
konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal.
slump (+_12)

7- Klas 225 ( MINI MIX / mobil kecil)
kontsruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal.
slump (+_12)

8- Klas D ( K 175 )
konsruksi bangunan ringan.
slump (+_12)

9- Klas E ( K 125 )
konsruksi LC/ lantai dasar.
slump (+_ 12)

10- Klas BO
konsruksi LC/ lantai dasar.
slump (+_12)

Rabu, 20 April 2016

Kuda kuda kayu

  Persyaratan bahan
Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.
Pekerjaan Konstruksi Atap
Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.
Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank
Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja.
Ukuran kayu :
Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm
Pengerat - ukuran 8/12 cm
Ander - ukuran 8/12 cm
Skoor - ukuran 8/12 cm
Nok - ukuran 8/12 cm
Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
Gording - ukuran 8/12 cm
Konsol - ukuran 8/12 cm
Usuk - ukuran 5/7   cm
Reng - ukuran 3/4   cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm
Pelaksanaan Pekerjaan.
Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyelesaian yang baik dan sedikit penghalusan.
Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap, sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.
Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin, setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang berfungsi pengunci.
Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok
Semoga bermanfaat ..!
Terimakasih....!  

Belaja rencana ruangan rumah

   Rumah minimalis identik dengan rumah yang berukuran kecil. Tipe-tipe rumah minimalis adalah tipe 45, 60, 75 dan 90. Rumah-rumah ini cenderung memiliki luas ruangan yang tidak besar. Begitu juga dengan ukuran lahannya. Untuk menyiasati hal ini, harus ada tata ruang rumah minimalis yang efisien dan optimal dalam memanfaatkan luas lahan yang terbatas. Yaitu bagaiamana agar rumah kecil namun bisa terkesan luas.

Contoh tata ruang rumah minimalis 2 kamar tidur (Arumart)

Tata Ruang Rumah Minimalis Multi-Fungsi

Rumah sejatinya menjadi tempat berkumpulnya keluarga di malam hari untuk saling berbagi cerita. Rumah minimalis yang dirancang tidak hanya menerapkan prinsip-prinsip minimalis di dalamnya, namun juga harus bisa memenuhi kebutuhan sang pemilik rumah, termasuk kebutuhan akan ruang yang mampu menghadirkan seluruh anggota keluarga untuk bisa saling bercerita.

Ruangan yang sering dimanfaatkan untuk hal tersebut adalah ruang keluarga dan ruang makan. Tapi bagaimana jika rumah berukuran kecil ini mampu mengakomodir kebutuhan tersebut? Sementara belum lagi membuat kamar tidur, kamar mandi, ruang tamu dan dapur.

Contoh interior rumah minimlais (Freshome)

Ruangan-ruangan pada rumah minimalis tidak selamanya bisa berdiri sendiri-sendiri. Dengan keterbatasan lahan, ruangan-ruangan tersebut harus bisa memiliki fungsi ganda. Desainer seringkali merancang rumah minimalis dengan membiarkan ruang tamu sendiri, kamar tidur sendiri. Namun menyatukan ruang keluarga dan ruang makan. Alangkah baiknya jika kedua ruangan ini disatukan. Dimana pada saat malam hari, saat makan malam, para anggota keluarga bisa juga bersantai sambil menikmati acara televisi favorit.

Tata ruang seperti ini, sering dimanfaatkan oleh para desainer.  Jika space ruangan untuk dapur telah habis, dapur bisa diletakkan di luar, yaitu di halaman belakang. Hal ini juga menghindari terlihatnya dapur oleh tamu, jika ruang tamu dan ruang makan tidak memiliki batas.

Contoh layout interior tanpa sekat permanen (Hometrendesign)

Tata Ruang Kamar Tidur Rumah Minimalis Modern

Jika Anda membutuhkan 3 buah kamar tidur dan masih memiliki sisa tanah di belakang, maka sebaiknya manfaatkan untuk pengembangan lahan. Namun jika tidak ada, sebaiknya simak dulu tata ruang rumah minimalis modern berikut : perkecil ukuran ruang tamu, satukan ruang keluarga dengan ruang makan, letakkan dapur di luar atau halaman belakang, dan perkecil kamar tidur utama.

Kamar tidur merupakan ruangan yang harus selalu ada dalam setiap rumah. Menata kamar tidur untuk rumah minimalis susah-susah gampang terlebih lagi jika kebutuhan ruangan ini banyak dan harus mengorbankan salah satu ruangan. Jika ini terjadi pada Anda, sebaiknya rencanakan rumah Anda dengan matang sesuai dengan jumlah anggota keuarga. Perhatikan juga jika ada sisa tanah dibelakang yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan.

Contoh tata ruang kamar minimalis dengan paduan 2 warna (Wates)

Tata ruang rumah minimalis tergantung pada kebutuhan pemilik rumah dan juga imajinasi para desainer. Penataan ruang yang benar adalah penataan yang optimal, artinya luas lahan mampu menampung semua kebutuhan si pemakai.

Pungsi sloof dan kebutuhan materialnya

Pada jenis kondisi tanah dan kekerasannya berbeda maka beban yang diterima fondasi tersebut tentunya juga berbeda-beda. Dalam kondisi tersebut dapat terjadi penurunan pada bangunan yang tidak merata atau hanya sebagian saja. Maka untuk mengatasi hal tersebut sangat penting untuk dipasang sloof. Sloof merupakan struktur dari suatu bangunan yang terletak diatas fondasi. Fungsi dari sloof ini adalah
Menahan beban dari dinding sekaligus meratakan beban yang diterima oleh pondasi dan dilimpahkan ke tanah.
Sebagai pengunci dinding apabila terjadi gaya lateral atau gaya horizontal yang diakibatkan oleh gempa supaya dinding tersebut atau struktur tersebut ruksak atau tidak mengalami roboh.
Cara Penghitungan Kebutuhan Material Sloof

Pada gambar sloof tersebut, misalkan didapatkan ukuran 80 meter
Volume  = 0,2 m x 0,15 m x 80 m = 2,4 m3
Untuk kebutuhan material sloof tersebut ada 3 jenis yaitu material beton, material besi, material bekisting.
A.  Mutu beton
Mutu beton ada beberapa macam jenis, yaitu mulai dari mutu beton B0, K100, K 125, K 150, K175, K 225, K 300. Contoh dalam penggunaan mutu beton dalam tulisan ini diambil K 150 alasannya untuk mendapatkan mutu beton K 150 ini pembuatan dengan cara manual bisa terpenuhi kualitasnya. Sedangakan untuk mutu beton yang lain tersebut itu memerlukan suatu pengawasan yang sangat ketat. Maka untuk mutu beton K 150 kebutuhan materialnya antara lain
Perhitungan Kebutuhan Material
1.      Semen = 2,4 m3 x 299 kg = 717,6 kg ( pc 40 kg = 17,94 zak).
2.      Pasir = 2,4 m3 x 799 kg = 1917,6 kg (Bj =1,6) = 1,2 m3
3.      Krikil = 2,4 m3 x 1017 kg = 2440,8 kg (Bj = 1,9)= 1,3 m3
Perhitungan Kebutuhan Tenaga
1.      Pekerja = 2,4 m3 x 1,65 = 3.96 OH
2.      Tukang = 2,4 m3 x 0,275= 0,66 OH
3.      Kep.Tukang = 2,4 m3 x 0,03 = 0,072 OH
4.      Mandor = 2,4 m3 x 0,083 = 0,212 OH

B.  Pembesian (Menggunakan besi polos)
     Perhitungan Kebutuhan Material
Tulangan pokok 4 d 10.dan pajang total sloof 80 meter Maka besi beton yang diperlukan 4 bh x 80 meter = 320 meter /12 meter (panjang 1 batang besi beton standar 12 meter) = 28,33 batang atau 28,33 batang x 7,4 kg = 209.64 kg.
2.  Tulangan begel d 8 – 15 dan panjang Total sloof 80 meter
          Maka jumlah begel yg diperlukan 80/0,15 = 533,3 = 533 buah. Kita ingat bahwa ukuran sloof lebar adalah 15 cm dan tinggi sloof 20 cm kiri kanan, sedangkan untuk selimut betonnya 2 cm untuk atas, bawah, kiri dan kanan. Untuk pembengkokan ujungnya 5 cm sehingga untuk Panjang 1 buah besi begel = {(2x15)+(2x20)}-{(2x2)+(2x2)}+5cm = 67 cm. Total kebutuhan panjang besi untuk begel = 533 buah x 0,67 m = 357,11 = 357 meter/12 = 29.75 = 30 batang x 4,74 kg = 142,2 = 142 kg.

Maka total kebutuhan besi beton untuk membuat sloof sepanjang 80 meter = 194,8 kg.
+ 142 kg  = 336,8 kg

Kebutuhan kawat untuk mengikat besi adalah 10% dari berat besi beton = 3,36 kg
          
     Perhitungan Kebutuhan Tenaga
Pekerja = 336,8 kg x 0,007 = 2,35 OH.
Tukang = 336,8 kg x 0,0007 = 0,23 OH
Kep.Tukang = 336,8 kg x 0,00007 = 0,023 OH
Mandor = 336,8 kg x 0,0004 = 0,134 OH
C.  Pembuatan Bekisting
     Luasnya bekisting bekisting = (80 m x 0,2 m)x 2 = 32 m2

     Perhitungan Kebutuhan Material
1. Papan 2/20 x 3 m = 34 x 1,7 lbr = 57,8 lbr
2. Paku 2”-5” = 34 x 0,3 kg = 10,2 kg

Didalam pengerjaan sloof untuk kebutuhan papan tidak mesti harus dipenuhi sebanyak 57,8 lembar karena di dalam pengerjaan sloof tidak serentak pengerjaannya. Jadi kebutuhan papan untuk membuat bekisting sloof cukup 50% saja, karena papan yang sudah digunakan pembuatan bekisting bisa digunakan kembali untuk kebutuhan pengerjaan berikutnya.

Perhitungan Kebutuhan Tenaga
1. Pekerja = 32 m2 x 0,52 OH = 16,64 OH
2. Tukang = 32 m2 x 0,26 OH = 8,32 OH
3. Kep.Tukang = 32 m2 x 0,026 OH = 0,832OH
4. Mandor = 32 m2 x 0,026 OH = 0,832OH

PERHITUNGAN TOTAL KEBUTUHAN UNTUK MEMBUAT SLOOF SEPANJANG 80 METER
A.     Perhitungan Kebutuhan Material
1.    PC (semen 40 kg/zak) = 17,94 zak .
2.    Pasir = 1917,6 kg = 1,2 m3
3.    Split (  kerikil) 0,02 m3 = 0,025 m3

Perhitungan beton bertulang

Belajar tentang balok dan pelat beton bertulang ( untuk pemula)
      23 Votes

Yah, kita ketemu lagi, sekarang saya akan membahas tentang Balok beton bertulang, ni tulisan saya bersumber dari buku Balok dan pelat beton bertulang oleh Ali Asroni penerbit graha ilmu bagi yang mau beli bukunya silahkan, bagi yang mau belajar dari sini juga bisa.maaf untuk simbol2 ada yang tidak dapat dimasukkan karena keterbatasan fitur ini. Lets start . . . . .

Balok tanpa tulangan

Kita tau sifat beton yaitu kuat terhadap gaya tekan tetapi lemah terhadap gaya tarik.Oleh karena itu, beton dapat mengalami retak jika beban yang dipikulnya menimbulkan tegangan tarik yang melebihi kuat tariknya.

Jika sebuah balok beton (tanpa tulangan) ditumpu oleh tumpuan sederhana (sendi dan rol), dan di atas balok tersebut bekerja beban terpusat P serta beban merata q, maka akan timbul momen luar sehingga balok akan melengkung ke bawah.Pada balok yang melengkung ke bawah akibat beban luar ini pada dasarnya ditahan oleh kopel gaya-gaya dalam yang berupa tegangan tekan dan tarik. Jadi pada serat-serat balok bagian tepi atas akan menahan tegangan tekan, dan semakin ke bawah tegangan tersebut akan semakin kecil. Sebaliknya, pada serat-serat bagian tepi bawah akan menahan tegangan tarik, dan semakin ke atas tegangan tariknya akan semakin kecil pula.

Pada tengah bentang (garis netral) , serat-serat beton tidak mengalami tegangan sama sekali (tegangan tekan dan tarik = 0).

Jika beban diatas balok terlalu besar maka garis netral bagian bawah akan mengalami tegangan tarik cukup besar yang dapat mengakibatkan retak pada beton pada bagian bawah.Keadaan ini terjadi terutama pada daerah beton yang momennya besar, yaitu pada lapangan/tengah bentang.

Balok Beton dengan tulangan

Untuk menahan gaya tarik yang cukup besar pada serat-serat balok bagian tepi bawah, maka perlu diberi baja tulangan sehingga disebut dengan “beton bertulang”. Pada balok beton bertulang ini, tulangan ditanam sedemikian rupa, sehingga gaya tarik yang dibutuhkan untuk menahan momen pada penampang retak dapat ditahan oleh baja tulangan.Karena sifat beton yang tidak kuat tehadap tarik, maka pada gambar di atas, tampak bahwa balok yang menahan tarik (di bawah garis netral) akan ditahan tulangan, sedangkan bagian menahan tekan (di bagian atas garis netral) tetap ditahan oleh beton.

Fungsi utama beton dan tulangan

Dari uraian di atas dapat dipahami, bahwa baik beton maupun baja-tulangan pada struktur beton bertulang tersebut mempunyai fungsi atau tugas pokok yang berbeda sesuai dengan sifat bahan yang bersangkutan.Fungsi utama beton yaitu untuk

Fungsi utama beton

Menahan beban/gaya tekan
Menutup baja tulangan agar tidak berkarat
Fungsi utama baja tulangan

Menahan gaya tarik (meskipun kuat juga terhadap gaya tekan)
Mencegah retak beton agar tidak melebar
Faktor keamanan

Agar dapat terjamin bahwa suatu struktur yang direncankan mampu menahan beban yang bekerja, maka pada perencanaan struktur digunakan faktor keamanan tertentu.Faktor keamanan ini tersdiri dari 2 jenis , yaitu :

Faktor keamanan yang bekerja pada beban luar yang bekerja pada struktur, disebut faktor beban.
Faktor keamanan yang berkaitan dengan kekuatan struktur (gaya dalam), disebut faktor reduksi kekuatan.
Faktor beban luar/faktor beban

Besar faktor beban yang diberikan untuk masing-masing beban yang bekerja pada suatu penampang struktur akan berbeda-beda tergantung dari kombinasi beban yang bersangkutan. Menurut pasal 11.2 SNI 03-2847-2002, agar supaya struktur dan komponen struktur memenuhi syarat dan layak pakai terhadap bermacam-macam kombinasi beban, maka harus dipenuhi ketentuan kombinasi-kombinasi beban berfaktor sbb :

Jika struktur atau komponen hanya menahan beban mati D (dead) saja maka dirumuskan : U = 1,4*D
Jika berupa kombinasi beban mati D dan beban hidup L (live), maka dirumuskan : U = 1,2*D + 1,6*L + 0,5 ( A atau R )
Jika berupa kombinasi beban mati D,beban hidup L, dan beban angin W, maka diambil pengaruh yang besar

Volume plesteran dinding

Volume pekerjaan plesteran dinding

Volume pekerjaan plesteran dinding dapat dihitung dalam satuan m2 atau m3, keduanya sama saja tergantung situasi,kondisi dan selera masing-masing. Pekerjaan ini merupakan paket tiga serangkai dari pekerjaan pasangan dinding, plesteran dan acian. sehingga untuk menghasilkan tembok yang baik maka perlu memperhatikan proses pelaksanaan ketiganya. Berikut ini beberapa tips melaksanakan plesteran agar menghasilkan dinding tembok yang bagus.

Melakukan pemasanga dinding dengan bagus, tegak dan datar sehingga tidak terjadi pemborosan pada pengaturan ketebalan plesteran dinding.
Memberikan waktu jeda antara selesainya pemasangan batu bata dengan pekerjaan pleseteran, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi pemanasan dinding karena dapat menyebabkan tembok rumah menjadi retak.
Menggunakan kepalaan plesteran terlebih dahulu untuk mengatur kedataran, setelah itu baru meratakanya dengan jidar.
Tunggu beberapa saat sebelum melakukan acian dinding agar hasilnya bisa bagus.
Pada area pemasangan keramik tidak perlu diplester dahulu, cukup menempelkan adukan lalu memasang keramik pada posisi yang pas.

Gambar pekerjaan pleseteran dinding

Contoh perhitungan volume pekerjaan plesteran dinding

Misalnya kita akan memplester dinding batu bata pada pekarangan sepanjang 33m, tinggi dinding adalah 2 m. plesetera setebal 2 cm dilakukan pada dua sisi dinding. berapakah volume pekerjaan plesteran dinding tersebut?

Langkah pertama kita hitung terlebih dahulu luas pasangan dinding batu bata yaitu

Luas dinding batu bata = 2 m x 33 m = 66 m2.
Volume dalam satuan m2.

Dari data luas dinding tersebut maka dapat kita ketahui luasan plesteran untuk dua sisi yaitu

luas pekerjaan plesteran dinding = 2 sisi x 66 m2 = 132 m2.
Volume dalam satuan m3.

Untuk mengetahui jumlah meter kubik plesteran maka dapat dilakukan dengan cara mengalikan luas plester dengan ketebalanya.

Volume pekerjaan pleseteran dinding = 132 m2 x 0,02 m = 2,64 m3
Jadi volumenya dalah 132 m2 jika menggunakan satuan meter persegi, atau 2,64 m3 jika menggunakan satuan m3

Acian Semen dinding

ACIAN SEMEN DINDING TEMBOK

Pekerjaan acian semen pada dinding tembok merupakan langkah akhir dari rangkaian pemasangan dinding, dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu bata, batako atau selcon kemudian dilakukan plesteran dan diakhiri dengan acian. setelah acian dilakukan maka bisa ditinggal begitu saja untuk mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi dengan cat agar dinding menjadi berwarna sesuai selera. meskipun terkesan sederhana yaitu hanya mengoleskan dan menghaluskan semen di permukaan dinding namun pekerjaan acian ini memerlukan keahlian khusus agar finishing dinding bisa benar-benar bagus, oleh karena itu diperlukan tukang bangunan yang telah profesional dalam mengaci dinding sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang baik serta dapat selesai dalam waktu secepat mungkin.

Gambar acian dinding

Metode pekerjaan acian dinding

Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan menggunakan cetok.
Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan benar-benar rata dan halus.
Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air. karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.

Contoh perhitungan volume acian dinding

Sama seperti pada contoh cara menghitung volume pekerjaan plesteran dinding , caranya sama yaitu dengan mencari luas pasangan dinding lalu dikalikan dua apabila acian 2 sisi. untuk memperjelas mari kita buat perhitungan sederhana dengan ukuran dinding yang berbeda.  misalnya sebuah dinding kamar ukuran lebar 3m tinggi 3m akan diaci luar dalam, berapa volume pekerjaan acian dinding? mari kita hitung

Luas dinding = 3m x 3m = 9m2
Jadi luas acian 2 sisi adalag 2 x 9m2 = 18 m2.

Menghitung besi sloof

Mari kita uraikan bagaimana cara menghitung jumlah kebutuhan besi dan beton pada balok sloof, sebelumnya kita jelaskan terlebih dahulu apa itu sloof? balok sloof adalah struktur bangunan berupa konstruksi beton bertulang yang dibangun pada area bawah untuk meratakan beban dari kolom dan disalurkan ke pondasi. untuk dapat menghitung anggaran biaya pembuatanya, maka perlu dicari terlebih dahulu berapa volume pekerjaan balok sloof yang akan dibangun.

Gambar balok sloof

Contoh sebuah balok sloof ukuran 15 cm x 20 cm, menggunakan besi tulangan pokok 4 buah diamater 10 mm, besi senkang diamater 8 mm dipasang setiap jarak 20 cm. Panjang pekerjaan balok sloof adalah 33,33m. berapa jumlah kebutuhan beton dan besi untuk struktur tersebut?

Kebutuhan besi pada balok sloof

Berat besi per m dapat dilihat pada tabel berat besi atau dihitung secara manual dengan cara mengalikan berat jenis besi dengan luas penampang.

Berat besi dimater 8 polos per meter = 0,4 kg.
Berat besi polos diamater 10 mm per meter = 0,62 kg.
Volume besi tulangan pokok 4 buah, diameter 10 mm, panjang 33,33 m maka kebutuhan totalnya adalah

V = 4 bh x 33,33 m =133,32 m.
Untuk mengetahui volume dalam satuan berat maka kita kalikan dengan berat besi diamater 10mm per meter yaitu 0,62 kg. jadi kebutuhanya adalah 0,62 kg/m x 133,32 m = 82,6584 kg.
Jika panjang besi perbatang 11 m, maka kebutuhan dalam satuan panjang adalah 133,32 m : 11 m =12,12 btg, dibulatkan menjadi 13 batang.
Volume besi tulangan sengkang diameter 8 mm, dipasang setiap jarak 20 cm, panjang pekerjaan sloof 33,33 m. selimut beton 2,5 cm.

Panjang 1 buah sengkang adalah 0,1+0,15+0,1+0,15+0,05+0.05 = 0,6 m.
Jumlah sengkang yang dibutuhkan yaitu 33,33 m : 0,2 m = 166,65 jadi 167 buah.
Jumlah total panjang sengkak = 0,6 m x 167 bh = 100,2 m.
Volume besi dalam kilo gram = 0,4 kg/m x 100,2 m = 40,08 kg.
Jumlah kebutuhan besi dalam satuan batang = 100,2 m : 11 m = 9,109 dibulatkan menjadi 10 batang.
Jadi rekapitulasi kebutuhan besi sloof adalah

diameter

kilo gram

batang

meter

8p

40,08

10

100,2

10p

82,6584

13

133,32

Kebutuhan beton pada balok sloof

V = l x t x p
Volume beton sloof = lebar x tinggi x panjang
V = 0,15 m x 0,20 m x 33,33 m = 0,99 m3 dibulatkan 1 m3.
Jadi kebutuhan beton yang diperlukan adalah 1m3.

Selanjutnya kita akan menghitung analisa harga satuan 1 m3 pekerjaan balok sloof pada artikel berikutnya. Demikian contoh sederhana cara menghitung jumlah kebutuhan besi dan beton pada balok sloof, jika ada koreksi, masukan atau kritikan bisa dituliskan disini

Menghitung berat Besi

Rumus Cara Menghitung Berat Material Besi

Cara menghitung berat besi beton : Diameter x Diameter x 6165 x 12 (m) = Berat (kg)
Diameter = diameter besi beton (m)
Berat jenis besi = 7850 kg/m3
angka 6165 = didapat dari 0,25 x 3.14 x Berat jenis besi

Cara menghitung berat besi strip : Tebal x Lebar x 7850 (kg/m3) x 6 (m) = Berat (kg)
Tebal = tebal besi strip (m)
Lebar = lebar besi strip (m)
Berat jenis besi = 7850 kg/m3

Cara menghitung berat besi plat :
- Untuk tipe 3 ft x 6 ft = Tebal (mm) x 13,13 = Berat (kg)
-Untuk tipe 4 ft x 8 ft = Tebal (mm) x 23,33 = Berat (kg)
-Untuk tipe 5 ft x 20 ft = Tebal (mm) x 72,88 = Berat (kg)
-Untuk tipe 6 ft x 20 ft = Tebal (mm) x 87,44 = Berat (kg)

Cara menghitung berat besi plat kapal :
-Untuk tipe 5 ft x 20 ft :
->tebal dalam satuan inch =  Inch x 25,4 (mm) x 72,88 = Berat (kg)
->tebal dalam satuan mm = Tebal x 72,88 = Berat (kg)

-Untuk tipe 6 ft x 20 ft :
->tebal dalam satuan inch = Inch x 25,4 (mm) x 87,44 = Berat (kg)
->tebal dalam satuan mm = Tebal x 87,44 = Berat (kg)

Cara menghitung besi siku :
Lebar x Tebal x 6 (m) x 0,001512 = Berat (kg)

Cara menghitung kebutuhan besi plat lantai

Contoh hitung kebutuhan besi untuk cor dak lantai beton
Ini kita buatkan contoh menghitung kebutuhan besi untuk cor dak lantai beton yang sering dipakai untuk rumah, gedung, jembatan, jalan atau struktur lainya. cara menghitungnya cukup sederhana dan mudah namun perlu ketelitian agar hasil perhitungan nantinya tidak salah. Akan sangat baik jika saat pelaksanaan pembangunan bisa membeli atau mendatangkan besi dalam jumlah pas, o.k langsung saja kita mulai penjelasanya

Misalnya kita akan membuat plat lantai beton ukuran 3m x 6m, tebalnya 12 cm, besi yang digunakan adalah 10-200 (artinya besi diameter 10mm dipasang dengan jarak 200 mm). besi dipasang pada bagian atas dan bawah.

Jumlah besi Arah datar ( panjang 6m)

Sepanjang 6m ada berapa batang besi jika jarak pemasanganya 20 cm? untuk mengetahuinya dapat dihitung begini = 6m : 0,2 m = 30 bh. karena dipasang atas dan bawah maka ada 30bh x 2 = 60 bh batang.
1 batangnya berapa m? kita lihat jarak sisi tegaknya yaitu 3m.
Nah.. jumlah batangnya sudah kita ketahui, panjang perbatangnya juga sudah kita ketahui. jadi total besi yang diperlukan yaitu 60 bh x 3m = 180 m.
Jumlah besi Arah tegak (panjang 3m)

Langkah perhitunganya sama seperti langkah perhitungan pada arah datar, jumlah besi yang terpasang 3m : 0.2 m = 15bh, dipasang atas bawah jadi ada 30bh.
1 batangnya mempunyai panjang 3m,
Panjang besi perbatang yaitu 30bh x 6m = 180m.
Jadi total kebutuhan besinya adalah 180 m + 180 m = 360 m. jika panjang besi perbatang 12 m , maka bisa kita cari tahu berapa batang butuhnya. caranya yaitu 360 m : 12 m = 30 batang.

Jika hendak mengetahui berapa kg butuhnya, maka bisa melihat tabel besi untuk mengetahui berat besi diameter 10mm permeternya. dari tabel tersebut dapat kita lihat berat besi 10 polos permeter yaitu 0,617 kg. jadi total berat yang dibituhkan adalah 0,617 kg x 180 m = 111,06 kg.

Kebutuhan beton pada plat tersebut dapat kita hitung 3m x 6m x 0,12m = 2,16m3.

Kesimpulan kebutuhan besi, jadi untuk membuat plat beton ukuran 3m x 3m, dengan besi tulangan 10-200 dua lapis atas bawah, kita butuhkan besi sebagai berikut

Ukuran Pelat = 3 m x 6 m
Besi 10 – 200
Jumlah m = 180 m
Jumlah batang  = 30 btg
Jumlah berat = 111,06 kg
Beton = 2,16m3.

Mudah kan.. berikutnya kita akan jelaskan bagaimana cara menghitung kebutuhan besi untuk balok dan kolom, silahkan dibaca-baca dan dikasih saran kritik masukan
TANK'S

Cara menghitung RAB/m2

Cara menghitung kebutuhan material bangunan
By Romed 14 May 2018
Cara menghitung kebutuhan material bangunan bisa dicari  berdasarkan masing-masing item pekerjaan yang akan dilakukan, misalnya dalam sebuah pekerjaan dinding batu bata maka akan ada rincian pemasangan batu bata, plesteran, acian dan pengecetan. lalu pada setiap item pekerjaan tersebut perlu dicari berapa volumenya, langkah selanjutnya yaitu mencari data analisa harga satuan bangunan untuk melihat prosentase penggunaan material dalam suatu satuan entah itu m1,m2 atau m3. data tersebut bisa diperoleh dengan melihat analisa BOW, SNI analisa harga satuan, atau membuat analisa sendiri berdasarkan penelitian dan pengalaman di lapangan selama melaksanakan pembangunan. untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan ini

Data untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan

Pekerjaan apa yang akan dilakukan?
Pekerjaan tersebut didalamnya terdapat rincian kegiatan apa saja?
Berapa volume item pekerjaan tersebut?
Data analisa harga satuan pekerjaan bisa dari SNI standar nasional indonesia, analisa BOW, standar perusahaan atau membuat analisa sendiri.
Volume dikalikan analisa harga satuan maka akan diperoleh jumlah material yang dibutuhkan.
Safety factor/ wise/ material terbuang/ angka keamanan, ditambahkan kedalam hasil akhir pehitungan untuk mengantisipasi kekurangan material.
Sampai disini kita sudah tahu berapa material yang dibutuhkan sehingga bisa langsung mendatangkan atau membeli di toko bahan bangunan.
Rumus kebutuhan material bangunan

Secara umum perhitungan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat dihitung dengan rumus sebagau berikut:

Kmb = Vp x kms

Dimana

Kmb = kebutuhan material bangunan.
Vp = Volume pekerjaan.
Kms = kebutuhan material persatuan.
Contoh menghitung kebutuhan bahan bangunan

Misalnya kita akan memasang dinding batu bata denagn ukuran lebar 6m dengan ketinggian 3m, berapa jumlah batu bata ukuran 5cm x 10cm x 20cm yang dibutuhkan? mari kita hitung bersama.

Volume pasangan dinding batu bata = 6m x 3m = 18 m2.
Dari data analisa harga satuan bisa kita lihat kebutuhan batu bata permeter persegi adalah 70bh, jika ingin melakukan penelitian sendiri maka bisa membaca artikel yang secara khusus mencoba menyelidiki kebutuhan bata dan batako per m2 disini.

Kita kalikan 18 m2 x 70bh =1.260bh batu bata.
Jadi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut kita membutuhkan batu bata ukuran 5cm x 10cm x 20cm sebanyak 1.260 bh. perhitungan kebutuhan pasir, semen pada pekerjaan dinding bata tersebut juga bisa dihitung dengan langkah seperti diatas, demikian uraian sederhana untuk memperkirakan kebutuhan bahan bangunan,

semoga bermanfaat

Cara menghitung RAB/m2

Cara menghitung kebutuhan material bangunan
By Romed 14 May 2018
Cara menghitung kebutuhan material bangunan bisa dicari  berdasarkan masing-masing item pekerjaan yang akan dilakukan, misalnya dalam sebuah pekerjaan dinding batu bata maka akan ada rincian pemasangan batu bata, plesteran, acian dan pengecetan. lalu pada setiap item pekerjaan tersebut perlu dicari berapa volumenya, langkah selanjutnya yaitu mencari data analisa harga satuan bangunan untuk melihat prosentase penggunaan material dalam suatu satuan entah itu m1,m2 atau m3. data tersebut bisa diperoleh dengan melihat analisa BOW, SNI analisa harga satuan, atau membuat analisa sendiri berdasarkan penelitian dan pengalaman di lapangan selama melaksanakan pembangunan. untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan ini

Data untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan

Pekerjaan apa yang akan dilakukan?
Pekerjaan tersebut didalamnya terdapat rincian kegiatan apa saja?
Berapa volume item pekerjaan tersebut?
Data analisa harga satuan pekerjaan bisa dari SNI standar nasional indonesia, analisa BOW, standar perusahaan atau membuat analisa sendiri.
Volume dikalikan analisa harga satuan maka akan diperoleh jumlah material yang dibutuhkan.
Safety factor/ wise/ material terbuang/ angka keamanan, ditambahkan kedalam hasil akhir pehitungan untuk mengantisipasi kekurangan material.
Sampai disini kita sudah tahu berapa material yang dibutuhkan sehingga bisa langsung mendatangkan atau membeli di toko bahan bangunan.
Rumus kebutuhan material bangunan

Secara umum perhitungan bahan bangunan yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat dihitung dengan rumus sebagau berikut:

Kmb = Vp x kms

Dimana

Kmb = kebutuhan material bangunan.
Vp = Volume pekerjaan.
Kms = kebutuhan material persatuan.
Contoh menghitung kebutuhan bahan bangunan

Misalnya kita akan memasang dinding batu bata denagn ukuran lebar 6m dengan ketinggian 3m, berapa jumlah batu bata ukuran 5cm x 10cm x 20cm yang dibutuhkan? mari kita hitung bersama.

Volume pasangan dinding batu bata = 6m x 3m = 18 m2.
Dari data analisa harga satuan bisa kita lihat kebutuhan batu bata permeter persegi adalah 70bh, jika ingin melakukan penelitian sendiri maka bisa membaca artikel yang secara khusus mencoba menyelidiki kebutuhan bata dan batako per m2 disini.

Kita kalikan 18 m2 x 70bh =1.260bh batu bata.
Jadi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut kita membutuhkan batu bata ukuran 5cm x 10cm x 20cm sebanyak 1.260 bh. perhitungan kebutuhan pasir, semen pada pekerjaan dinding bata tersebut juga bisa dihitung dengan langkah seperti diatas, demikian uraian sederhana untuk memperkirakan kebutuhan bahan bangunan,

semoga bermanfaat

Estimasi pondasi batu kali

Perhitungan dasar

Membangun Rumah memerlukan perhitungan terkait dengan dana dan kebutuhan material riil yang akan digunakan, kadang kadang sebagai orang awam sulit untuk menghitung kebutuhan material pada pelaksanaan pekerjaan.
Salah satu yang akan dibahas pada tulisan ini mari kita coba untuk menghitung kebutuhan volume material untuk pekerjaan pondasi rumah ( pondasi batu belah dengan campuran 1 semen : 3 kapur : 10 pasir pasang )

Dalam ketentuan SNI, Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan telah ditentukan volume kebutuhan material per - 1 m3 pasangan batu belah 1 semen : 3 kapur : 10 pasir pasang
Standar ini menetapkan indeks bahan bangunan dan indeks tenaga kerja yang dibutuhkan untuk tiap satuan pekerjaan pondasi yang dapat dijadikan acuan dasar yang seragam bagi para pelaksana pembangunan gedung dan perumahan dalam menghitung besarnya harga satuan pekerjaan pondasi untuk bangunan gedung dan perumahan.

Berikut rincian kebutuhan sesuai SNI tahun 2007 :

Bagian yang perlu dihitung :
Galian tanah /m3
Pasangan batu belah /m3
Pasangan batu kosong / aanstamping /m3
Urugan pasir bawah pondasi /m3
Urugan tanah kembali /m3
Papan bouwplank / lbr
Memasang 1 m3 pondasi batu belah, campuran 1 PC : 3 KP : 10 PP
Kebutuhan material
Batu belah ukuran 15 cm/20 cm = 1,2 m3
Semen = 61 kg = 1,525 zak ( Semen 40 kg )
Kapur = 0,147 m3
Pasir Pasang = 0,492 m3
Kebutuhan Tenaga
Pekerja = 1,5 Orang perhari
Tukang batu = 0,6 Orang perhari
Kepala tukang = 0,06 Orang perhari
Mandor = 0,075 Orang perhari
Note : angka diatas ( cetak miring ) adalah koefisien/indeks kebutuhan bahan/tenaga per- 1 m3 pasangan batu belah. ( untuk tulisan ini kita akan bahas khusus untuk volume pasangan batu belah )

Langkah pertama  :
Hitung volume pasangan batu yang berbentuk trapesium dengan rumus :
((lebar atas + lebar bawah) / 2) x tinggi pondasi x panjang pondasi
contoh :
lebar atas 30 cm, lebar bawah 80 cm, tinggi 80 cm, panjang 10 m

(( 0.3 + 0.8 )/2)x0.8x10 = 4,40 m3 ( volume pondasi batu belah ) - satuan dalam - m

Rincian kebutuhan bahan :
Kebutuhan material
Batu belah = 1,2 m3 x 4,4 m3 = 5,28 m3 x harga bahan = Rp.........
Semen = 1,525 zak ( Semen 40 kg ) x 4,4 m3 = 6,71 zak x harga bahan = Rp.........
Kapur = 0,147 m3 x 4,4 m3 = 0,65 m3 x harga bahan = Rp.........
Pasir Pasang = 0,492 m3 x 4,4 m3 = 2,16 m3 x harga bahan = Rp.........
Kebutuhan Tenaga
Pekerja = 1,5 OH x 4,4 m3 = 6,6 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Tukang batu = 0,6 OH x 4,4 m3 = 2,64 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Kepala tukang = 0,06 OH x 4,4 m3 = 0,26 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Mandor = 0,075 OH x 4,4 m3 = 0,33 OH x ongkos tenaga per hari = Rp.........
Dari hasil yang muncul kita tinggal mengalikan dengan harga material dan ongkos kerja untuk mengetahui total biaya yang dibutuhkan sebagaimana uraian diatas.
Untuk kebutuhan biaya yang lain kita hanya perlu untuk mencari Analisa untuk pekerjaan yang lain seperti galian tanah, urugan pasir dan urugan kembali tanah..
Bisa juga pakai hitungan ..

Pekerjaan Pasangan batu kali 1:5

Luas penampang trapesium pasangan batu kali =((0.6+0.3)/2)x0.7= 0.315 m2

volume total pasangan batu kali =0.315 x35 = 11.025 m3

batu kali = 1.2 m3 x 11.025 = 13.23 m3

Pasir = 0.54 m3 x 11.025 = 5.9535 m3

Semen = 2.68 zak x 11.025 = 29.547 zak dibulatkan 30 zak

Semoga bermanpaat..

Selasa, 19 April 2016

Mengatasi atap rumah yg bocor

Di suatu rumah atau gedung.. pasti yg namanya bocor pada mengalami. Kecuali gedung atau rumah yg sudah di protect sebelnya ( Dalam masa pembuatannya )
Tapi tak kurang rumah yg sudah tua atau dalam pengerjaannya dikerjakan sama kontraktor yg abal abal.. pasti mengalami kebocoran..
Baik dari atap genting,Dak beton,talang beton,dan dari dinding samping luar.. mari kita simak solusinya..
1. Bocor dari geting.
      Kebocoran dari genting sering terjadi karena beberapa paktor,seperti tingkat kemiring atap yg tak sesuai dgn jenis genti. Atau pemakaian genting yg memiliki lengkungan berpariatip..
" Solusinya : Yg pertama cek posisi genting antara reng ke reng apa sudah miring benar. Atau kelihatan rata. Lihat apa ada bekas kucuran air dari bibir genting.atau mungkin ada genting yg tak klop pada lengkungan pasangannya."
Jika itu semua terjadi berarti benar posisi atap kurang miring maka segeta ganti genting anda dengan Genting metal.. biar kuda2nya gak perlu di bongkar..

2.Bocor Dari dak beton..
     Yg namanya dak beton,baik yg menggunakan Readymix atau pun manual itu semua beresiko bocor.
     Maka dari itu sebagai antisipasi dari awal sebelum di kasih matrial keramik kasih dulu pelapis anti bocor baik menggunaka SIKA TOP. AQUAPROOF. Atau lebih aman pake jenis Membran baru dikasih keramik.
       Tapi jika semua sudah terlanjur dipasang keramik.. paka dari itu kupas kembali nad kerami sampai bersih.. stelah itu nad kembali menggunakan nad khusus yang di campue epoxi biar mereka kuat..
3. Kebocoran dari talang
     Talang beton atau talang karpet pasti akan mengalami kebocoran..
Nah untuk antisipasinya Belilah Aquaproof atau Nodrop beriku seratnya.. bersihkan talang hingga tak ada debu dn kotoran setelah itu lumuri dgn Aquaproof (lapisan pertama) terus tempelkan serat.setelah itu lumuri serat dgn Aquaproof lagi hingga merata..

Demikian solusi dari saya semoga berhasil.. jika tidak berhasil panggilah ahlinya..